Archive | Career Phase RSS feed for this section

Internship, dilema mahasiswa tingkat akhir (Part 4)

29 Sep

Saya bisa bilang, kalau Tuhan bener2 baik pada saya. Tidak lama setelah keluar melepaskan kesempatan menjadi intern elit (=p) di Unilever, saya pun mendapatkan internship bagian risk management di Garuda Indonesia. Yipiiiee. Nama internship programnya adalah Co-op. Jadi kalo kita masuk program Co-op, kita dibayar, kalau magang biasa, gak dibayar. Hehehe.

Proses penerimaannya sendiri ada 3 tahap, saya lupa urutan pastinya, intinya ada tes bahasa inggris, tes pengetahuan umum garuda (kedua tes ini berbentuk pilihan ganda), dan ada semacam group interview. Tips and trik bagi calon2 co-op program Garuda:

  1. Tes bahasa inggrisnya gak terlalu susah, banyak-banyak latihan untuk toefl aja, pasti lolos πŸ™‚
  2. Sebelum tes pengetahuan Garuda, biasa tim HR Garuda akan mempresentasikan tentang bisnis GA ini. Konsentrasi! Dan bener2 nyimak kalau perlu hapalin yang menurut kamu perlu dihapal. Sekitar 80-90% pertanyaan di tes ini ada jawabannya di presentasi.
  3. Untuk group interview, saran saya sih harus aktif dan cooperative. Jangan ragu2 untuk berpendapat, tapi jangan juga ngotot menyanggah pendapat orang lain. Menurut saya sih, kemampuan kamu mengeluarkan pendapat dan bekerjasama itu sangat diapresiasi disini.

Dan pesan saya, dalam memilih pekerjaan sekecil apapun, seperti magang, jangan asal ambil. Seriously. It has significant effect on your next career. Pilih yang sesuai passion kamu, atau bisa juga posisi yang bisa memperbaiki kekurangan kamu. Dan kalo bisa, pilih yang dibayar, biar bisa liburan ke bali dan lombok kayak saya pas abis magang =p. Good luck!

Internship, dilema mahasiswa tingkat akhir (Part 3)

29 Sep

Karena banyaknya yang bertanya mengenai kelanjutan proses internship Unilever saya (lewat message maupun twitter), maka akan saya lanjutkan di post kali ini. Maaf menunggu setahun lebih hehehe.

Sebenarnya saya lupa-lupa ingat, yang paling teringat setelah sampai di Graha Unilever itu adalah, saya dihadapkan pada psikotest dengan komputer yang lumayan memeras otak -__-β€œ. Tesnya itu mungkin seperti SHL (bisa dilihat contohnya di SHL.com) tapi karena sudah lama, saya tidak bisa mengingat persis contoh soalnya. Yah, mungkin kira-kira seperti verbal dan numeric reasoning test dgn level agak advance. Intinya, keluar dari ruangan tes, kepala saya panas! Hahaha. Setelah berpamitan dengan Darwin, akhirnya saya pulang ke rumah dengan busway.

Kira2 seminggu setelahnya, saya ditelpon untuk interview. Ternyata saya lolos tes yang berdarah2 itu! Puji Tuhan J NAMUN, ada yang aneh. Saya ditawarkan untuk lanjut interview dengan user dari posisi intern yang berbeda dengan yang saya daftar dulu. Waktu itu saya masih lugu-lugunya, pikir saya, ah jadi apa saja boleh yang penting Unilever. ITU SALAH BESAR. Dari pengalaman inilah saya mengerti bahwa passion itu sangat penting dalam berpengaruh dalam pekerjaan, bahkan pekerjaan kecil seperti magang. Singkat cerita, saya mendaftar sebagai finance intern, namun ditawarkan sebagai xxx division intern (divisi tidak saya sebutkan, takut mempengaruhi jumlah applicant magang Unilever untuk divisi ini *pede* *kayak banyak yang baca aja postnya* =p). Pada hari yang ditentukan, saya pun interview dengan user yang sangat-sangat-sangat ramah dan baik hati di ruangan lucu yang berbentuk seperti keju. Oh iya, di Unilever, kantornya ini punya banyak ruangan berdesain menarik dan lucu-lucu yang bikin semangat. Akhirnya, saya lolos dan resmi magang di ULI. J

Ketika resmi diterima di Unilever sebagai intern, kita diberikan project-project yang harus diselesaikan selama periode magang. Jika performance kita baik, maka nanti akan ditawarkan menjadi karyawan tetap atau bisa jadi UFLP J. Benefit yang didapatkan juga di atas rata-rata intern biasanya. What a GREAT opportunity, menurut saya. Oleh karena itu, saya sangat amat sangat menyesal ketika saya harus melepaskan pekerjaan ini, karena tidak direstui oleh orang tua dan memang bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang wanita rumahan kayak saya. Mungkin orang-orang bilang saya manja, memang tidak bisa saya sanggah, dan saya akhirnya memutuskan untuk melepaskan kesempatan yang sangat berharga ini. Keluarga Unilever amat sangatlah baik, dan saling menghargai Β pendapat dan usaha antar tim, serta tidak segan membimbing jika kita mengalami kesulitan. Pekerjaan yang dilakukan mempunyai goal yang jelas, sistem dan prosedur yang tersusun rapi dan dinamis. Namun, saat itu, dengan terpaksa saya harus mengucapkan selamat tinggal pada user, ci yenni, mbak2 dan mas2 setim yang telah membimbing saya walaupun dalam waktu yang singkat. Dan saat itu juga, saya harus memulai kembali pencarian saya untuk mendapatkan pekerjaan magang lain. Tough decision, I know. Temen2 pada mencak2 ketika tau saya melepaskan opportunity yang sangat-sangat rare ini, haha (mungkin reader juga =P). Namun saya yakin, kalau memang jodoh dengan Unilever, suatu saat saya pasti akan bergabung dengan perusahaan ini, tentu dengan posisi yang cocok dengan saya sehingga saya bisa optimal mengembangkan diri saya dan juga Unilever. Amin J

Garuda di hatiku :)

27 Aug

Hai wordie (my blog’s nickname), sudah lama aku tidak meng-update kamuu. duh hutang post banyak deh. maaf ya wordie sayaanggg :3

Fyuh, tak terasa sudah 2 setengah bulan saya magang di garuda indonesia. Magangnya di garuda city center, bandara soekarno hatta, CENGKARENG. CENGKARENG LOH GUYS!! CENGKARENG!! *lebay* hahaha. Buat cerita konkretnya nanti aja yahh. *utang lagi*

saya magang di garuda sejak 15 Juni 2011 sampai 26 Agustus 2011. Cerita singkatnya, waktu ada info mengenai program Co-op Garuda Indonesia (FYI, coop adalah program kerjasama perusahaan dengan universitas untuk menarik mahasiswa universitas tersebut menjadi karyawan magang perusahaannya). Nah, tanpa pikir panjang karena saya sedang dilema magang (cerita lengkap ada di post ), maka saya segera membereskan berkas2 dan melamar program ini. Setelah melalui tes 3 tahap yang melelahkan, akhirnya ternyata saya diterima di perusahaan aviasi nomor 1 di Indonesia ini. Senangnyaaa. Dapet bagian risk management lagi, which is emang bidang yg pengen gue dalemin banget!

Tak terasa, 2 1/2 bulan sudah berlalu. Pas tanggal 26 kemarin, sedihhhh banget buat ninggalin garuda hik hik. Banyak banget memory bareng kakak2 dan geng coop yang akan selalu nempel di hati (cailahhh, melow bener neng) Beneran tauuu. Hari2 di garuda tuh emang menyenangkan banget. Thanks to Jihad huda hanggawan, my-partner-in-crime yang senantiasa menemani selama magang disini, geng coop 2011 (dilla, limbong, ica, dkk), kakak2 garuda yang baik2 bangett (kak lydia, kak cory, kak dian, kak sesi, kak nita, kak dini, kak jo, kak andi, bu jeni, bu wika, dan kakak2 lainnya), Bu rini VP tercinta yang sangat baik dalam membimbing anak bocah ingusan ini, teman2 se bis jemputan rawamangun dan lainnya. Maaf jika ada salah-salah, dan semoga bs berjumpa di lain kali. Garuda di hatiku πŸ™‚

Internship, dilema mahasiswa tingkat akhir (Part 2)

2 Jul

Mungkin, saya ceritakan dulu ya, pengalaman ketika tes magang di unilever. Pengalaman ini sangat lucu dan menegangkan. πŸ˜€ Awalnya, memang unilever buka iklan magang di kampus saya. Saya pun mendaftar lewat cdc feui. Isi2 form pendaftarannya cukup sulit, dan memakan waktu yang sangat lama (susah jawabnya). But fortunately, I can make it before deadline. *2/3 Mei kalo ga salah*

Pas Selasa, tanggal 10 Mei, saya dapat miskol dari 3000***(nomornya ULI). Awalnya saya ga ngeh dan ga tertarik, kirain kyk celebrity fitness atau wall street yang sering nelpon2 gitu. Tapi mengingat perkataan teman baik saya Yosua, saya telepon kembali.

Thank you for calling PT Unilever Indonesia. Please enter the extension number blablabla….

Shock dan harap-harap cemas. Itu yang pertama kali saya rasakan ketika mendengarnya. OMG. Saya berharap ada kabar baik dari nomor tersebut sehingga saya telpon balik. Tidak ada jawaban. Saya pun pasrah. Sampai ada miskol kedua kali dari nomor yang sama. ADUHHHHH. Gw ga jodoh banget sih sama nih nomor, pikir gw saat itu.

Tidak lama, saat mendapat email dari perusahaan yang bersangkutan. Isinya singkat. Intinya, saya dipanggil untuk mengikuti online test yang diadakan di Graha Unilever BESOK. Huaaaa senangnya minta ampun. Tapi yang jadi masalah, kenapa harus besok??? T___T bentrok sama tes lainnya yang sangat penting. T___T

Curhat di telepon sama mama, mama bilang, kamu berdoa aja, minta tolong tuhan yang jawab. Coba kamu doa, terus kamu lempar koin. :))

Cara yang aneh, pikir saya. Namun tetap saya lakukan karena tidak tahu harus berbuat apa. Sekali lempar, belum puas. Dua kali, belum valid. Akhirnya saya lakukan sampai 20 kali, dan hasilnya ternyata menyuruh saya skip tes unilever kali ini. Tuhan punya rencana lain.

Rabu, 11 Mei

Saya berusaha menelpon unilever lagi, minta diundur tesnya karena saya berhalangan. Ternyata, bisaaaaa! tesnya diundur hari kamis. πŸ˜€ senangnyaaa. Saya pun dengan tenang mengerjakan tes lain yang ada di hari rabu tersebut πŸ™‚ (pengakuan dosa: saya skip kelas PI terakhir hari ini muahahaha)

Kamis, 12 Mei

Saya dipertemukan dengan darwin kemarin. Huahaha. Ternyata dia satu nasib dengan saya, ada tes yang sama di hari rabu dan ternyata, meminta tes susulan uli di hari kamis. what a coincidence :)). Maka pagi2 kita janjian di stasiun UI buat pergi ke sudirman naik express jam 9 an (lupa). Sampai di stasiun sudirman, kita bingung. Ini bagaimana ke graha unilevernya yaa?? Nanya kenek kopaja, dia bilang naik aja, tar lewat. Yasudah, kita naik aja kopaja ini, dan ternyata benar2 lewat di depan graha unilever yang terletak persis sebelah PH.

Graha Unilever

Gedungnya bagussss deh. Dalemnya juga homey gitu.

Internship, dilema mahasiswa tingkat akhir (Part 1)

2 Jul

Sabtu, 2 Juni 2011

Internship, atau yang biasa kita sebut (bahasa kampungnya) magang, merupakan suatu dilema bagi mahasiswa tingkat akhir seperti saya ini. Ketika bulan Mei berlalu, ketika UAS telah selesai, seharusnya mahasiswa-mahasiswa seperti saya ini sudah dapet tempat magang. Contohnya saja teman2 saya, ada yang sudah dapet di Conoco Philips, di Citibank, di Mandiri Sekuritas, dll. kalo anak akun, pada udah ngetag tempat di PWC, KPMG, dan KAP big 4 lainnya. Huaaaa bagaimana nasib sayaa?? Kok belum ada panggilan satu pun???

Sebenarnya, magang ini sih ga wajib. Cuma buat isi waktu luang aja di libur 3 bulan ini. Bisa sih jadi pengganti skripsi, tapi ngga saya lakukan. Jadi tujuan saya magang apa? Selain mempercantik CV, ini lebih kepada: TEKANAN PERGAULAN. Apalagi ketika papa mulai bercerita kalau anaknya si ini udah dapet magang di CIMB Niaga, anaknya si anu udah magang di mana. Kok kamu katanya anak UI, ga ada yang mau? Ya, mau gimana papa anaknya ini emang ga pinter2 amat kok. Masuk UI juga hoki 😦

Selembar demi selembar kalender pun berlalu. Satu per satu teman mendapatkan jodoh magangnya masing-masing. Bulan Juni pun tiba. Dan apakah saya sudah dapat panggilan? Belum. Saya pun tidak menyerah. Hampir setiap hari belasan CV saya kirimkan ke semua perusahaan, bahkan perusahaan yang ga buka lowongan magang sekalipun, saya kirimkan. Depresi, mungkin itu istilahnya.

Apa yang salah? Cover letter? Harusnya tidak karena saya copy dari seorang senior. CV? sudah banyak proofreader yg menyatakan OK. Telat apply? ngga loh. Saya dari bulan Maret sudah searching2 dan apply2. Lalu apa yang salah? Baru saya sadari, saya salah karena lupa memasrahkan diri sama Tuhan.

Sebenarnya, saya sangat berharap bisa diterima magang di unilever. Kenapa? karena satu2nya yg pernah memanggil saya untuk tes di kantornya adalah Unilever. Selain itu, Unilever adalah perusahaan idaman saya, baik dari segi kantornya, maupun benefitnya. Namun saya pasrahkan saja sama Tuhan.